ARCA GANESA BORO

0
1819

Arca Ganesa Boro yang terletak di dusun Boro Desa Tuliskriyo Kec. Sanankulon,Kab Blitar cukup unik karena mempunyai dua wujud, pada bagian depan terpahat wujud Ganesa sedai pada bagian belakang terpahat wujud Mahakala. Ukuran Arca adalah tinggi 170 cm,lebar 113 cm, panjang 113 cm. Arca tersebut terbuat dr batu andesit.

Ganesa Boro digambarkan dalam posisi duduk bersila seperti bayi dengan kedua telapak kaki saling bertemu, diatas landasan bulat berhias untaian tengkorak. Pemakaian atribut tengkorak ini menunjukkan adanya aliran tertentu yang berkembang pada waktu itu yaitu TANTRAYANA. Wajah Ganesa digambarkan dengan mata setengah terpejam. Salah satu gadingnya patah sehingga disebut EKANDANTA yaitu bergading satu. Belalai menjulur ke dalam mangkok modaka yg dipegang tangan kiri depan. Ganesa boro bertangan empat, kedua tangan depan terletak diatas lutut,sebelah kiri memegang mangkuk dan sebelah kanan memegang memegang patahan gading. Tangan belakang sebelah kiri memegang parasu/kapak dan aksamala/tasbih sebelah kanan. Perhiasan yang dipakai sangat indah dan terkesan mewah meliputi mahkota,gelang lengan,gelang tangan,dan pakaian yang memakai uncal. Di bagian bawah ARCA terpahat kronogram yang berbunyi Hana Ghana Hana Bumi yang jika ditulis angka menjadi 1611. Namun karena tahun yg terpahat tahun saka maka angka tersebut harus dibaca dari kanan menjadi 1161 saka. Di dalam mitologi agama Hindu Ganesa anak dr Siwa dan Parwati.

Secara umum Ganesa dikenal sebagai dewa ilmu pengetahuan,hal ini digambarkan dengan belalai yang menghisap sesuatu dari mangkuk ibarat orang yang selalu haus akan ilmu pengetahuan. Ganesa boro juga dikenal sebagai dewa penghalau rintangan.oleh karena itu arca Ganesa sering diletakkan diperempat jalan,ditempat tempat angker,dan dipinggiran sungai. Sehingga sangat masuk akal apabila arca Ganesa Boro ini berada dipinggir sungai Brantas. Yang konon Ganesa boro berasal dari Kekunaan desa Jimbe yang dipindahkan ke kadipaten Blitar,tiba tiba saja arca ini menghilang dan berpindah secara gaib ke dusun Boro, desa Tuliskriyo, kab Blitar.

Dan ringkasan untuk Kekunaan Jimbe merupakan situs peninggalan kerajaan Singosari, sehingga arca Ganesa Boro juga merupakan arca peninggalan dari era kerajaan Singosari. Dan memang jika ditilik dari kronogram nya arca Ganesa Boro adalah arca peninggalan dari era kerajaan Singosari yang berdiri 17 tahun sebelumnya pada 1141 saka. Terlepas dari unsur mitos, sepertinya peletakan arca Ganesa Boro merupakan salah satu upaya legitimasi kerajaan Singosari (era Raja Anusapati) atas bandar-bandar disekitar Sungai Brantas yang dulunya dikuasai Kediri.