CANDI PARI, Kabupaten Sidoarjo

0
3526

Candi Pari terletak di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Candi Pari menghadap kearah barat dan berukuran tinggi 13,80 meter, panjang 13,55 meter dan lebar 13,40 meter. Bahan bangunan yang digunakan bata merah, kecuali bagian atas dan bawah ambang pintu bilik candi darii batu andesit. Rata –rata ukuran bata candi adalah panjang 38 centimeter, lebar 21 centimeter dan tebal 7 centimeter. Bangunan Candi Pari mendapat pengaruh gaya bangunan Campa (Kamboja). Hal ini nampak pada bentuk bangunan dan ornamentasinya. Untuk mendukung pendapatnya tersebut Krom (salah satu peneliti arkeologi dari masa kolonial) mencoba mengkaji hubungan antara Jawa dengan Campa. Di dalam sumber-sumber tertulis  disebutkan bahwa adanya para pedagang dan orang-orang Campa yang datang ke Jawa sehingga tidak menutup kemungkinan apabila mereka membentuk koloni tersendiri. Disebutkan bahwa pada tahun 898-903 Masehi salah seorang kerabat Ratu Tribuwanadewi (permaisuri raja Campa Jaya Simhawarman I) melakukan kunjungan ke pulau Jawa. Di Jawa cerita tentang Putri Campa telah dikenal secara luas yang intinya dikaitkan dengan pengislaman pada masa akhir Majapahit.
Penamaan Candi Pari ini diambil dari cerita masyarakat setempat yang berkaitan dengan tokoh Joko Pandelengan dan istrinya Nyai Lara Walangangin. Singkat cerita hiduplah suami istri di desa Kedung Suko dengan hasil panenan padinya yang melimpah ruah. Sehingga memasok kekurangan pangan di kerajaan Majapahit yang diketahui oleh raja kerajaan Majapahit. Atas jasa2nya tersebut raja memerintahkan untuk tinggal di kerajaan namun perintahnya ditolak, sehingga dijemput paksa. Saat penjemputan Jaka Pandelengan bersembunyi dan menghilang ditumpukan padi hasil panen, sedangkan istrinya minta ijin mengisi kendi di sumur dan menghilang tanpa bekas