Keberadaan megalitik yang berada di luar bangunan atau di lapangan terbuka serta berada dalam keadaan terpisah maupun berkelompok satu dengan lainnya (?)
Berdasarkan hasil penelitian kronologi masing-masing sebaran megalitik secara pasti belum diketahui, namun hasil temuan pendukung diperkirakan tradisi megalitik telah berlangsung sejak 2.500 Sebelum Masehi hingga akhir Majapahit. Masyarakat pendukungnya hidup secara mengelompok/memusat maupun tersebar. Hal ini ditunjukkan oleh tinggalan megalitik yang terkonsentrasi dan tidak terkonsentrasi di wilayah tersebut. Tinggalan yang terkonsentrasi dan menyebar ini memberikan gambaran pada kita bahwa pada masa itu telah berkembang strata sosial yang cukup kompleks dalam kehidupan mereka. Keberadaan strata social pada masyarakat tentunya akan mempengaruhi pada tatanan lain dalam kehidupan bermasyarakat, dan juga akan mempengaruhi budaya yang dihasilkannya. Seperti ada kemungkinan munculnya variasi tinggalan megalitik akibat telah berkembangnya strata social pada masyarakat pendukungnya. Seperti berbagai bentuk wadah kubur (sarkofak), dolmen, batu kenong, menhir yang berkembang pada masa itu.