Selomangleng ialah tempat wisata yang terkenal didaerah Kediri. Asal usul Goa ini diberi nama Selomangleng yakni dari Bahasa Jawa yang artinya Selo = batu, Mangleng = menggantung, dank arena letak objek wisata ini dilereng bukit yang kira-kira 40 meter dari tanah terendah. Goa Selomangleng dipercaya menjadi tempat pertapaan Dewi Kilisuci, beliau adalah putri mahkota Raja Airlangga yang menolak menerima tahta kerajaan yang diwariskan kepadanya, dan lebih memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan cara melakukan tapabrata di Gua Selomangleng.
Gua Selomangleng Kediri terletak di Desa Pojokboro,Kecamatan Mojorot, Kabupaten Kediri. Sebuatan Gua Selomangleng Kediri adalah untuk membedakan dengan gua Selomangleng yang berada di tulungagung. Gua Selomangleng Kediri berada sekitar 5 km kea rah barat lau dari kota Kediri. Gua Selomangleng Kediri merupakan gua buatan yang menghadap kea rah timur dan mempunyai dua pintu masuk yang beradampingan. Pada dinding luar dekat pintu masuk sebelah utara terdapat sebuah relung yang mempunyai ukuran tinggi 110 cm, lebar 80cm, dan dalamnya 80cm. relung tersebut dikelilingi oleh pahatan berupa hiasan awan, sedangkan antara mulut gua dengan relung terdapat hiasan berupa sulur-suluran dengan bentuk segitiga tumpal. Di atas hiasan tersebut secara samar-samar terdapat huruf-huruf kuadrat. Gua ini mempunyai dua ruang besar, yaitu ruang I berada di selatan dan ruang II di sebelah utara. Antara ruang I dan ruang II terdapat pintu penguhung yang berbentuk melingkar dengan diameter 143 cm, sdangkan pada setiap ruangannya mempunyai satu ruang dalam.
Ruang I, Ruangan ini memiliki dua lantai, depan dan belakang. Lantai depan berukuran panjang 235 cm, lebar 220 cm, dan tingginya 21 cm, yang disebut juga dengan serambi. Serambi ini memiliki dua relung, yang salah datu bagian atas relung dihiasi dengan kepala naga.
Disekitar pintu penghubung I dan II sisi selatan terdapat biasan yang berbentuk belah ektupat dengan hiasan ikal di dalamnya. Ditengah-tengah lantai belakang terdapat stella dengan arca yang menyatu pada dindingnya. Arca tersebut dalam posisi duduk Yogasana, dengan sikap tanggaan shyanmudra. Stella dipenuhi dengan hiasan ikal. Dari didi utara arca sampai ke pintu penghubung sebelah timur ruang I yang ada rangkaian reliefnya. Rangkaian relief berikutnya terdapat di dinding sisi selatan yang menuju kea rah timur. Relief-relief tersebut kebanyakan merupakan hiasan pemadagang alam dan juga pembatas adegan. Ruang dalam berada di sebelah selatan ruang I berukuran lebih tinggi daripada ruang I dan pintunya berbentuk melengkung. Did inding selatan bagian atas terdapat relief seperti Budha, dalam sikap duduk Yogasana dan sikap tanggaan Dhyanamudra.
