Gedung Negara Grahadi pertama kali dibangun antara tahun 1795-1796 oleh Dirk Van Hogendorp, yang pada saat itu bangunan ini difungsikan sebagai rumah menghadap kearah utara kearah Sungai Mas. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808-1811) dengan bantuan arsitek J.W.B. Wardenaar, mulai ditambahkan teras dan dilengkapi pula dengan sejumlah pilar gaya Yunani seperti halnya bangunan Istana di Weltevreden (Sekarang Istana Negara Gambir, Jakarta). Bersamaan dengan itu, terdapat pula penambahan balkon lantai dua sekaligus perubahan fasad bangunan, arah hadap rumah akhirnya berubah dari yang tadinya menghadap arah utara menjadi ke arah Selatan. Kondisi saat ini bangunan teras tersebut menjadi bagian dari pintu depan gedung secara keseluruhan dan merupakan ruangan yang pertama kali dilewati oleh setiap tamu yang berkunjung. Sebagai tambahan informasi, di teras ini terdapat inkripsi berisi sejarah singkat Gedung Grahadi dan nomor registrasi Cagar Budaya dari Pemerintah Kota Surabaya
