Ciri utama pada masa ini adalah munculnya kecenderungan untuk hidup semi menetap di gua-gua alam berupa gua (cave) atau ceruk (rock shelter). Ciri-ciri lainnya adalah dominasi alat-alat tulang, tanduk, dan kulit kerang. Unsur lain adalah batu gilang, batu pipisan, serpih bilah dengan atau tanpa retus, serta mata panah dengan dasar melengkung. bahwa gua-gua di Jawa Timur umumnya menghadap ke suatu lembah yang dialiri sungai-sungai memberi keuntungan tersendiri pula. Jaringan sungai ini selain sebagai sumber air yang dapat digunakan sebagai kerangka jalur komunikasi, juga menyediakan sumber daya ikan dan molusca air tawar yang melimpah. Perkembangan kebudayaan manusia di Gunung Sewu, termasuk diantaranya adalah Pacitan saat ini .
Goa Tabuhan
Goa ini terletak sekitar 30 km dari Kota Pacitan, tidak terlalu jauh dari Goa Gong dan hanya memiliki 2 ruangan besar. Tempat itu mulai ramai dikunjungi orang sejak 1998, dan awalnya bernama Goa Tapan, karena sering dipakai orang untuk bertapa. Seiring dengan berjalannya waktu, goa ini lebih terkenal dengan goa Tabuhan karena sering digunakan warga setempat untuk kegiatan kesenian, dengan cara memukul stalagtit di dalam goa hingga mengeluarkan suara seperti gamelan.
Goa Tabuhan berlokasi di bukit kapur Tapan dengan pembentukan stalagtit dan stalagmit yang diyakini sudah berlangsung beratus tahun lalu, karena adanya reaksi kimia antara hujan dan mineral kapur. Dengan panjang rata-rata hingga tujuh meter dan diameter hingga satu meter, stalagtit dan stalagmit di goa yang termasuk wilayah Dukuh Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, sekitar 25 kilometer arah barat kota Pacitan ini tampak menyerupai pilar-pilar raksasa yang sangat menakjubkan
Goa Song Terus
salah satu obyek wisata sejarah yang terletak di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Di tempat ini anda bisa menyaksikan situs purbakala yaitu tempat di mana dulunya dihuni oleh para manusia-manusia purba yang hidup di Pacitan. Semenjak tahun 1999, obyek wisata ini dikenal karena di sanalah telah ditemukan sebuah rangka manusia purba yang diperkirakan telah berusia sekitar 10.000 tahun. Oleh para arkeolog dan arga setempat, kerangka manusia purba itu dinamakan Mbah Sayem.
Goa Song Keplek
disini bisa berwisata sambil belajar sejarah di Goa Song Keplek. Di sini, ditemukan artefak yang diduga peninggalan manusia purba yang tinggal di goa. Tak jauh dari Goa Song Keplek terdapat Goa Song Terus .
Goa Gong
Pemegang predikat sebagai wisata goa terindah se-Asia Tenggara. Pesona Goa Gong Pacitan ini bersumber dari panorama indah stalaktit dan stalagmit. Goa Gong Pacitan memiliki kedalaman goa sepanjang 256 meter dan memiliki stalakmit dan stalaktit berumur ratusan tahun. Goa ini muncul sebagai akibat dari aktivitas vulkanik dan gerakan termik yang diperkirakan berlangsung ratusan hingga ribuan tahun silam.
Goa ini dinamai sebagai Goa Gong adalah karena masyarakat kerap mendengar adanya suara gema tabuhan seperti suara gong yang berasal dari dalam goa. Gong adalah salah satu alat tabuh dalam kesenian gamelan Jawa. Suara seperti gong dari dalam goa ini adalah hasil dari pantulan tetesan air alam goa yang menimpa batuan stalaktit atau stalagmit goa tersebut.