Candi Gunung Gangsir

0
723
Candi Gunung Gangsir dari sudut timur laut

Candi Gunung Gangsir berdenah bujur sangkar menghadap ke timur. susunan candi terdiri dari atap, badan ( tubuh candi ) dan kaki candi. Badan atap sudah runtuh total sehingga sulit untuk direkonstruksi ulang.

Nama candi ini masih merupakan mitos dari penduduk sekitar, yaitu bahwa nama ‘gunung’ diambil dari keberadaan bangunan candi ini di masa lampau yang berada di pegunungan. Sedangkan kata ‘gangsir’ (Jawa : nggangsir) berarti menggali lubang di bawah permukaan tanah. Menurut keterangan penduduk nama ini muncul ketika pada suatu saat ada seseorang yang berusaha ‘menggangsir’ gunung ini untuk mencuri benda-benda berharga di dalam bangunan candi. Maka bangunan candi ini terkenal dengan nama Candi Gunung Gangsir.

Candi Gunung Gangsir merupakan sebuah candi yang sangat unik, merupakan satu-satunya candi di Jawa Timur yang menggabungkan gaya arsitektur Jawa Timuran dengan bentuk dan gaya ragam hias Jawa Tengahan. Selain itu Candi Gunung Gangsir merupakan satu-satunya candi yang menggunakan teknik cetak untuk menampilkan ragam hiasannya. Dalam pengerjaan akhirnya, hampir seluruh permukaan candi dilapisi dengan plesteran stuko ( wajra lepas ).

Dari segi arsitekturnya Candi Gunung Gangsir terdapat relung-relung, pelipit, antefiks dan panil-panil dengan hiasan yang sangat indah berupa relief tokoh, bejana dengan hiasan sulur-suluran dan bunga, pilaster, pepohonan dan binatang. Hal tersebut jarang ditemui pada bangunan candi di Jawa Timur, namun dapat dijumpai kemiripannya di Candi Prambanan.

Berdasarkan persamaan dari segi arsitektur bentuk, ragam hias, bahan pembuatan dan lokasinya, J. L. A. Brandes, N. J. Krom, Maclaine Pont, Voglor dan Coedes menempatkan pertanggalan Candi Gunung Gangsir pada masa akhir Jawa Tengahan atau masa awal Jawa Timuran. Brandes berpendapat bahwa periodesasi Candi Gunung Gangsir pada Masa Mpu Sindok (abad ke-10) bahkan lebih tua lagi dan mungkin merupakan bangunan tertua di Jawa Timur.

Diperkirakan juga bahwa bangunan Candi Gunung Gangsir sebagai salah satu mata rantai yang menghubungkan antara gaya seni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan menurut pendapat Peter R. Hoffmanns, Candi Gunung Gangsir yang memiliki tahun pendirian abad 10 – 11 M, justru meperlihatkan elemen-elemen gaya seni Jawa Timur akhir, tetapi beberapa pendapat mengatakan candi ini diperkirakan dibangun pada tahun 1375 Masehi.

Arsitektur Candi Gunung Gangsir sangat unik ,  terdapat relung-relung, pelipit, antefiks dan panil-panil dengan hiasan yang indah berupa relief tokoh, bejana dengan hiasan sulur-suluran dan bunga, pilaster, pepohonan dan binatang.

Doc : Bidang Cagar Budaya dan Sejarah