JEMBATAN LAMA KEDIRI (Brug Over den Brantas te Kediri)

0
2730

Jembatan Lama Kediri merupakan sebuah struktur bangunan yang menghubungkan De Groot Postweg atau Jalan Raya Pos Surabaya-Madiun dengan melintasi Kali Brantas. Bahan dasar utama dari jembatan ini adalah besi. Terdapat pagar di masing-masing sisi jembatan yang pernah beberapa kali terbakar dan rusak karena terjangan banjir Kali Brantas. Penambahan infrastruktur di jembatan ini seperti lampu penerangan dan pengaspalan merupakan kebutuhan seiring perkembangan Kota Kediri. Apalagi jembatan ini tetap dijadikan sarana penghubung antara Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren Kota Kediri meskipun telah terdapat jembatan Brawijaya atau jembatan baru di sisi utaranya.

Pada tahun 1854 Pemerintah Hindia Belanda memutuskan akan membangun sebuah jembatan yang menghubungkan De Groote Postweg di Kediri. Awalnya desain yang diajukan seorang Kapten Zeni adalah jembatan dengan bahan dasar utama dari batu dengan total nilai pekerjan 128.891 Gulden. Setahun kemudian ketika pekerjaan dimulai terdapat pengajuan keberatan dari seorang insinyur kepala dari waterstaatafedeeling Soerabaia. Keberatan tersebut disebabkan rancangan jembatan yang berbahan batu disinyalir akan mengakibatkan aliran sungai Brantas terhambat. Meski terdapat keberatan proyek ini tetap dilanjutkan hingga pada tahun 1859 fondasi penopang jembatan bagian barat selesai dikerjakan. Sayangnya pada tahun 1861 pemasangan paku bumi di tengah sungai Brantas dihentikan karena mengalami kesulitan teknis. Adapun dana pendirian jembatan yang telah dihabiskan rupanya melampaui dari anggaran yang direncanakan. Akibat banyak kesulitan ini pekerjaan dihentikan. Pada tahun 1862 terdapat rancangan desain alternatif untuk melanjutkan pembangunan jembatan dari Insinyur Sytze Westerbaan Muurling. Desain baru ini mencerminkan beberapa perubahan revolusioner di jamannya saslah satunya dengan penggunaan bahan dasar utama dari besi. Pemerintah pun menyetujui pembangunan berdasarkan desain baru yang diajukan Muurling ini dengan anggaran 230.000 Gulden. Setelah beberapa kali terjadi kegagalan pemborongan proyek ini, akhirnya pada tahun 1865 pekerjaan pembangunan jembatan ini dapat dilanjutkan kembali dan direncanakan akan rampung dalam waktu dua tahun. Hanya saja karena beberapa masalah teknis, proyek ini mengalami keterlambatan dan baru bisa selesai pada tahun 1869. Seccara resmi jembatan ini dibuka untuk umum pada tanggal 18 Maret 1869. Secara historis peninggalan jembatan ini memberi pemahaman pada pembelajaran sejarah bagi setiap orang dan siswa-siswa sekolah. Jembatan ini mengilhami pengembangan ilmu arsitektur bangunan khususnya jembatan. Oleh karena itu warisan infrastruktur ini hendaknya selalu dijaga dan dilestarikan untuk anak-anak bangsa di kemudian hari.