Petirtaan Dewi Sri terletak di Dusun Simbatan Wetan, Desa Simbatan, Kecamatan Nguntoroadi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Objek cagar budaya ini diidentifikasi sebagai petirtaan. Petirtaan adalah sumber air suci yang dikeramatkan dan digunakan dalam ritual Agama Hindu. Menurut laporan Belanda ROC (Rapporten van den Oudheidkundige Commissie) pada tahun 1913, situs ini disebut dengan nama Sendang Beji. Berdasarkan tinggalan arkeologi yang ditemukan di Petirtaan Dewi Sri, tampak bahwa beberapa komponen petirtaan ini memiliki persamaan dengan tinggalan arkeologi di Petirtaan Belahan dan Petirtaan Jolotundo yang terletak di lereng Gunung Penanggungan, Mojokerto. Petirtaan-petirtaan ini kemungkinan besar memiliki keterkaitan dan dibangun dalam satu masa yaitu pada masa pemerintahan Dharmawangsa Teguh sampai dengan Airlangga pada masa abad X – XI Masehi. Petirtaan Dewi Sri berbentuk kolam dan untuk mencapai lantai dasar petirtaan harus menuruni tangga yang terletak di sisi timur. Pada dinding sisi barat bilik utama terdapat arca pancuran wanita berbahan batu andesit. Arca wanita inilah yang kemudian oleh masyarakat dianggap sebagai arca dari Dewi Sri. Berdasarkan pengamatan, arca pancuran wanita ini diidentifikasikan sebagai Dewi Laksmi. Saat ini pengelolaan situs dibawah Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur dan waktu terbaik untuk mengunjungi petirtaan Dewi Sri pada pagi dan sore hari.
