SIMPANG HERITAGE WALK SURABAYA

0
1254

KAWASAN SIMPANG SEBAGAI PUSAT KOTA SURABAYA TEMPO DOELOE DAN KINI

JEJAK SEJARAH KAWASAN SIMPANG

Morfologi Kawasan Simpang Tahun 1866

Pada peta geografi tahun 1866, menguraikan Morfologi Kawasan Simpang mulai terbentuk dan dihuni sebagai sebuah kawasan pusat Kota, Grahadi, Hotel Simpang, Taman Simpang (Kroesen Park) dan Simpang Tuin (sekarang Hotel Garden) (Toufan: Simpang Heritage Walk: 3 – 13).

ARCA JOKO DOLOG

Arca Joko Dolog merupakan salah satu cagar budaya yang ada di jalan Taman Apsari Surabaya. Pada mulanya, Arca Joko Dolog ditemukan di desa Kandang Gajah, Trowulan tetapi arca tersebut kemudian dipindahkan ke Surabaya oleh Residen de Salls. Arca Joko Dolog merupakan arca Aksobya perwujudan dari raja terakhir Kerajaan Singosari, yaitu Raja Kertanegara. Arca Joko Dolog dipahat oleh seseorang yang bernama Nada dan pembuatannya dilakukan sekitar 3 tahun sebelum Raja Kertanegara meninggal karena dibunuh oleh tentara Jayakatwang. Arca Joko Dolog perwujudan berkepala gundul dengan posisi duduk dan bersikap Bhumisparsa mudra yang melambangkan memanggil bumi sebagai saksi dengan tangan kiri berada diatas pangkuan sedangkan tangan kanan menelungkup di atas lutut, (id.m.wikipedia.org).

KROESEN PARK (Kini Taman Apsari)

Pada zaman Belanda Taman Apsari bernama Taman Simpang atau Kroesen Park. Awalnya letak taman Apsari pada zaman Belanda berada dibelakang Gedung Grahadi. Setelah tahun 1802 Gedung Grahadi berubah menghadap ke selatan seperti sekarang. Akibatnya Taman Apsari yang dulunya berada dibelakang Gedung Grahadi berubah menjadi di depan, (bappeko.surabaya.go.id).

GEDUNG SMA TRI MURTI

Yayasan Pendidikan Umum untuk kebudayaan atau yang bermula bernama Universal Cultur Centre adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan non formal. Pada awalnya yayasan ini mengelola sebuah museum sebagai penyimpanan benda bersejarah yang berada di Jawa Timur (bernama Stedelijkhistorische Museum Van Surabaia) yang terletak di atas tanah seluas 3600 m2 di jalan Pemuda No.3 Surabaya. Gedungnya dibangun pada tahun 1936. Direktur museum ini adalah seorang Belanda keturunan Jerman bernama Mr. Von Faber, (id.m.wikipedia.org).

GEDUNG NEGARA GRAHADI

Gedung Negara Grahadi adalah sebuah gedung yang dibangun tahun 1795 pada masa berkuasanya Residen Dirk Van Hoogendorps (1794-1798) berkedudukan di Surabaya. Pada mulanya hanya sebagai rumah taman (tuinhuis) yang awalnya menghadap ke Kalimas atau menghadap ke Utara. Tahun 1802 Rumah tersebut, dirubah ke arah Selatan menghadap jalan Simpang. Bangunan tersebut difungsikan sebagai Gedung Negara Grahadi yang difungsikan sebagai rumah dinas Gubernur Jawa Timur. Sejak Gubernur Samadikoen (1949 – 1957) hingga sekarang.

BALAI PEMUDA (Simpang Societeit)

Pada masa penjajahan Belanda, Gedung Balai Pemuda sempat disebut dengan nama “ Simpang Club “, atau Simpangsche Societeit. Gedung ini dibangun pada tahun 1907 saat masa kolonial Hindia Belanda. Dahulu Simpang Club menjadi tempat orang-orang Belanda atau Eropa lainnya untuk bersenang-senang. Dalam catatan sejarah Simpangsche Club dikenal sebagai tempat eksekutif dan mewah bagi warga Belanda dan tamu Eropa lainnya, seperti bermain tenis, billiard, dansa atau bermain kartu, (m.liputan6.com).

GEDUNG KANTOR POS SIMPANG

Kantor Pos Simpang dibangun pada tahun 1931 dan selesai tahun 1932 yang dirancang oleh Ir. W. Lemei  yang dibantu staffnya yang bernama H.A. Breuning dari Landsgebouwdienst (Jawatan Gedung-Gedung Negara). Bangunan satu lantai ini dirancang dengan arsitektur yang khas dengan pelat kuningan pada dinding luarnya. Karena lokasi berdirinya  kantor pos berada di kawasan yang zaman dulu masyarakatnya menyebut dengan Simpangstraat maka sampai sekarang masyarakat lebih mengenal kantor pos tersebut, sebagai Kantor Pos Simpang atau Postagentschapskantoor te Simpang Surabaya, (kekunaan.blogspot.com).